Minggu, 30 Oktober 2022

KRL - MRT BNI Sudirman fatmawati

 Beberapa kali naik krl lanjut mrt, dr stasiun Sudirman jurusan akhir Lebak bulus. Walaupun tidak turun di jurusan akhir, tetapi hanya sampai blok m plaza atau terjauh cipete raya. 

Siang hari penumpang mrt banyak terdiri dari orang tua muda bersama anak2nya yang masih kecil. Mungkin mereka sedang mengenalkan moda transportasi termutakhir di Indonesia saat ini. Atau memang akan menuju satu tempat dan mereka memilih moda transportasi ini. Bening bening glowing dan kinclong apalagi sebagian wajah tertutup masker, menambah bayangan bahwa mereka pasti cakep. Aslinya?  Ya meneketehe ya kaaaan?.

Mereka tenang tenang, anteng, sesekali bicara tetapi lebih banyak dengan bahasa isarat. Ya iya lah kan ngga boleh ngobrol.

Beda sekali denngan penumpang krl yang mungkin maksud dan tujuannya sama untuk mengenal moda transportasi krl. Tapi penumpang krl anak2 lebih ekspresif dan rame. Sesekali rusuh hehehe.

ItuuĆ¹ suasana pagi hingga siang, lalu sore menjelang malam bagaimana?

Ini sebenernya yang bikin saya akhirnya menuliskannya disini. Entah kenapa ketika saya menoleh kekiri lalu kekanan dan dihadapan saya. Wohooo..... kenapa kenapa oh kenapa, seperti sedang lihat poster2 drama korea?

Di sebelah kanan, dua jemari bertaut baju batik sang lelaki dan jari berkutek ungu sang wanita. Di sebelah kiri sang wanita yang merebahkan kepalanya dibahu lelakinya tanpa mau menjauh sedikitpun, dengan warna baju yang senada. Lalu kuhadapkan pandangan ke depan... ah sepasang love bird rupanya, dengan baju sarimbit uhuk... tas wanita yang di sampirkan dibahu sang lelaki. Lalu aku teringan beberapa bulan sebelumnya ada pemotretan semacam preweding di eskalator mrt sudirman.

Mba mba, mas mas.... apakah sebegitu romatiskah suasana di stasiun dan di MRT?

Jiwa single ku merinding


Lanjut krl di suasana menjelang malam lebih banyak wajah lelah para pekerja atau ibu ibu yang membawa tas kanan kiri. Melihat ini jadj bertanya seberat inikah kehidupan wanita2 di penghujung kota Jakarta pinggiran.

Minggu sore ini, biarlah denga semua kisahnya antara Cipete Cikarang melalu Manggarai.

Susah senang sedih bahagia ada cerita di masing masing hati.


Ditulis diatas krl dr Sudirman menuju Cikarang


Rabu, 29 Desember 2021

KIR BIDANG SOSIAL

Tulisan ini dibuat dengan maksud mengisi Coffe table Book The Untold Stories 30 thn 34 92, ngga tahu sih lolos editor apa ngga.

 

Nama : Yayan Fariasih

Masuk KIR bidang Sosial,

Sebenernya seneng matematika tapi hanya sampai penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Lebih dari itu mumet. Kalau untuk bidang Fisika, Kimia atau Biologi, nyerah ngga tahu kenapa.  Menurutku sih bukan karena ngga pinter ya, susah aja mudengnya kalau urusan jurusan A1 sama A2. Eh sama aja kali ya susah mudeng sama ngga pinter hehehe. Memang paling aman sih emang buat saya tuh bidang social, bukan karena mudah juga koq, tapi minat dan passion. Wow what is passion? Ya gitu deh rasanya bergairah dan semangat gitu mengamati sekitar, mempelajari gejala gejala di masyarakat dan dan lingkungan sekitar. Makanya dulu tema karya tulis yang kita buat tuh mengenai Perkelahian pelajar. Klise? Ya gpp lah kan lumayan buat tambahan literatur dan pemahaman kan. Kita tuh dulu neliti kenapa sih ada perkelahian pelajar, apa sebab dan akibatnya trus ada wawancaranya juga koq. Tanya teman2 yang pernah ikutan tawuran hehehe. Trus diakhir tulisan ya kita kasih kesimpulan dan saran cara penanggulangannya. Masih inget isinya? Ngga lah, udah ngilang semua isinya apa. Tapi paling tidak dari situ kita mempelajari bahwa setiap masalah ada penyebabnya dan tentu selalu ada solusi atau minimal ada perbaikan perbaikan atas masalah yang timbul. Kehidupan masyarakat tuh emang ngga pernah akan berhenti dari masalah yang selalu akan timbul. Walaupun dengan pokok permasalahan yang sama tapi dengan modifikasi yang selalu berkembang dan berubah sesuai dengan keadaan zaman. Ngga akan selesai dan itu pastinya adalah sesuatu yang harus terus dipelajari disempurnakan agar selalu ada solusi dan penyelesaian atau minimal perbaikan agar kehidupan bermasyarakat tetap layak, dapat dinikmati dan disyukuri. Rumit lah sebenernya kalau bicara soal kehidupan social karena kehidupan social bermasyarakat adalah kehidupan dimana didalamnya ada berisi individu individu pribadi manusia yang terdiri dari hati dan otak berbeda beda. Hati dengan perasaan yang berribu macam otak dengan pemikiran yang yang bermacam macam pula.  Apakah Sosial itu serumit Kimia, Fisika atau Biologi? Nah mari tanyakan kepada teman teman yang ambil bidang tersebut di KIR.

Lalu apa yang paling diinget dari kegiatan KIR? Pertama tentu kegiatan bikin makalah itu, penelitiannya bahkan presentasinya…hehehe. Keren banget lah kaya sidang gitu. Kedua adalah masa orientasi KIR waktu di plonco kakak kakak senior antara seneng dan takut dan semangat. Sayang ngga punya dokumentasi kegiatan kegiatan dulu.

Terus sekarang Yayan jadi apa?.... akutuh kerja di pabrik  (manufacture) printing label. Di divisi Accounting Finance. Selepas sma memang kuliah jurusan Akuntansi di UPN Veteran Jakarta… Iyaaa sedih sih dari SD sampai kuliah dari rumah ngga ngelewatin lampu merah hehehe. Dulu kan belum ada lampu merah di pertigaan pasar pondok labu kan. Alhamdulillah kerja sesuai jurusan, karena ternyata selain senang social kemasyarakatan saya juga senang angka yaitu matematika dasar banget  penjumlahan dan pengurangan. Iya ngga lolos UMPTN jurusan Sosiologi akhirnya masuk Akuntansi. Kaaan Akuntansi ngurusin angka cuma tambah kurang dengan segambreng prinsip prinsipnya yang penting persamaannya Aset = Kewajiban+modal. Dan ternyata persamaan yang sederhana itu pun ternyata memumetkan. Jadi pada dasarnya ya, semua bidang ilmu pengetahuan akan mumet pada waktunya.

 

Kamis, 30 September 2021

APAKAH ADA ROMANCE SCAMMER DI LINKEDIN ?

 

Hello Yayan…!

Sebuah pesan masuk ke dalam inbox saya di LinkedIn, sebuah platform sosial media yang dirancang khusus untuk menghubungkan para profesional karier dan bisnis. Dengan santun pria bule itu meminta izin untuk terhubung dengan saya. Sudah barang tentu permintaan itu membuat saya kaget. “Kok, bisa ya?”

Ya, karena saya sedang tidak mencari pekerjaan atau mencari pegawai. Saya bergabung dengan LinkedIn karena suka membaca artikel-artikel atau kiat-kiat atau terkadang berita-berita terbaru yang di-share para profesional yang saya ikuti di LinkedIn. Cuma itu! Selebihnya tidak ada.

Tapi, tanpa pikir panjang saya pun menyetujui permintaan pertemanan itu. Klik! Tak berselang lama ia mengirim pesan,”Hello Yayan…!”  Terus terang saya agak kaget. ”Wow! Siapakah dia gerangan?” Maklum, sebagai seorang single parent agak degdegan juga. Hahaha…   

Saya tentu berusaha menjawab dengan sopan dan hati-hati, laiknya kebanyakan profesional yang bergabung di LinkedIn. Meski sedang tidak mencari pekerjaan, toh pikir saya kebanyakan di aplikasi ini adalah para profesional di bidangnya. Jadi saya pun tetap ’jaim’ alias menjaga baik image saya sebagai seorang profesional.

Selanjutnya, kami berdua saling bertukar pesan. Yah, tidak selamanya berjalan mulus dan cepat karena saya tidak selalu aktif membuka LinkedIn. Well…! Sampai akhirnya si Mr. X ini kemudian meminta nomor Whatsapp saya.  Lagi-lagi, entah karena merasa wah atau bangga, atau bisa jadi saking noraknya, permintaan itu saya turuti.

Dan, sejurus kemudian si Mister X ini mengirimkan pesan ke saya disertai foto profilnya di Linkedin, sembari say hello. Dari di kolom chat di LinkedIn obrolan berpindah ke kolom chat di Whatsapp. Sepertihalnya minum obat, setidaknya, sehari sekali ia mengirim pesan pada saya. Panjang seperti menulis surat.

Menyenangkan membaca pesan-pesannya, You have been very friendly and very respectful to me ever since we became friends and I so much I appreciate that. The only thing that gets me through the day is the thought of making our friendship to last longer”. 

Dan, perlahan tapi pasti, seperti yang sudah kuduga, rayuan gombal itu pun berdatangan,“You are a good woman with a good heart. You are such a kind hearted woman that ever since you came into my life, I have been smiling all day and all night.” Wow! All day and all night? Meleleh gak sih? Hahaha

Tapi, akal dan hati saya bicara. Apa iya? Kenal aja belum. Walaupun kadang, sebagai seorang yang single, saya terbawa perasaan juga. Berbekal mesin penerjemah Google saya berupaya membalas semampunya. Maklumlah, kemampuan bahasa Inggris saya pas-pasan, kalau bisa dibilang ala kadarnya.

Kami pun berbalas pesan di Whatsapp seperti orang minum obat: 1 kali sehari, 1 pesan. Meski cuma sebiji tapi isinya seperti surat berlembar-lembar khas orang kasmaran jaman belum ada smartphone atau email. Isinya, gak jauh-jauh membahas perasaannya pada saya. Aku padamu… Haha

Meski kedengarannya aneh, seperti burung dicokok hidungnya, saya pun manut saja membalas pesan-pesannya via WA. Bahkan, saya sempat melakukan konsultasi dengan beberapa teman saya yang pernah berhubungan dengan pria bule. Salah satunya bahkan akan menikah tahun depan di Belanda.

Boleh jadi karena usia dan terbiasa memikirkan urusan rumah tangga seorang diri, saya pun tetap memilih memakai otak ketimbang hati. Rasa curiga terus saya pupuk sembari mencaritahu mengenai penipuan berkedok asmara. Dan, viola!, akhirnya ketemu dengan banyak artikel tentang Romance Scammer.

Sembari dipantau teman-teman saya tadi, bak detektif, sambil membalas pesan-pesan Mr.X ini, saya mulai merunut ke arah manakah kira-kira obrolan ini akan bermuara? Tanpa disengaja, saya menemukan kesamaan foto yang di kirim via Whatsapp olehnya di salah satu applikasi tetapi dengan nama yang lain.

 

Apalagi, belum-belum Mr. X sudah mulai ngegas bahwa dia akan investasi di Indonesia di bidang properti.  Di awal-awal perkenalan dia sekali pernah menyebut nama Indonesia, selebihnya dia bilang,”in your country.” Saya pun mulai terbuka hati dan pikiran.

”Hmm…Tahu gak sih dia kalau saya ini tinggal di mana? Tahukah gak sih Indonesia itu di mana?” kata saya dalam hati. Lalu saya pun ganti membalas semua pesannya dengan gombalan yang ternyata membuat dia makin ngegas ibarat sebuah mobil yang naik di tanjakan terjal.

Akhirnya, tanpa berlama-lama, saya putuskan untuk menyudahi obrolan ngalor ngidul tanpa arah yang pasti ini. ”Sorry, I can't help. My capacity doesn't end there,” kata saya kepadanya. “By the way, you can search the internet about property investment in Indonesia. Like I can find your photo here. https://cava.fr/Julieen?lang=Russian.”

Sebagai penutup pesan saya sampaikan, “So.... what should I call you? Mr. Dylan or Mr. Julieen?”  Ibarat main catur, skak! Walaupun saya lihat di status pesan centang berwarna biru alias dibaca, tapi tak pernah sekalipun dia membalas. Bahkan, dia sudah memutus hubungan sepihak di LinkedIn. Alhamdulillah, ini sebuah pengalaman berarti.

Selasa, 21 September 2021

MASIH SAJA MENGINGATMU

 

Aku mencintaimu dibantu waktu

Aku mencintaimu dibimbing olehmu

Yang membuatku dari jomblo menjadi taken

Yang merubahku dari gadis jadi menikah

Yang mengganti panggilanku dari neng menjadi ibu

Yang menjadikan aku menantu, ipar dan tante

Tapi kini kau juga yang membuat aku terpuruk dengan menjadikan aku di status yang bahkan aku sendiri tak sampai hati menulisnya. Aku tanpamu bukan hanya butiran debu tapi juga awur2an.

Selasa, 31 Agustus 2021

Mengingatmu di bulan Juli 2021

 

060721

Kupikir aku kuat 

Nyatanya aku sering menangis 

Kupikir karena kamu aku nangis 

Nyatanya kamu ngga ada 

Aku makin sering nangis 

Apakah kamu yang bikin aku kuat? 

Nyatanya kamu ngga ada aku rasa lemah 

Allah saja penguatku 

Biar saja tangis menggugurkan lemahku

 

 

010721

Baru saja aku berlinangan air mata mengingatmu

Lalu sekarang hujan deras setelah mendung lagitnya

Bulan Juli ini, berpuluh tahun lalu kamu dan aku memantapkan niat

Merencanakan hari depan berdua

 Ternyata akhirnya kita berlima

Tapi kemudian kamu pergi

 Hingga kini kami ber empat

 

Hai Juli, Beberapa tahun lalu Menyiapkan sesuatu yang baru berharap menjadi lebih baik

Selasa, 06 Juli 2021

MENGINGATMU DI BULAN JUNI

Semalam kamu telepon aku kah?

Hanya kamu yang tahu nomor itu

Dan semalam berdering

Kamu membuat ku terbangun dan tak bisa tidur lagi hingga pagi

Jangan telepon lagi ya, datang saja ke mimpi bagiku itu saja sudah cukup.

 

 

Ketika semua kisah cinta yang kubaca berujung padamu.

Berurai air mata adalah ujung lain yang kucapai

Akankah kuberhenti membaca kisah cinta

Mungkin tidak, seperti mungkin aku tetap teringatmu bila bicara cinta.

 

 

Isi dalam sini terlalu penuh, tapi kebanyakan adalah kamu.

 

Aku udah ngga pengen kemana mana

cuma pengen ketemu yang masih bisa ditemuin

Karena kamu sudah ngga mungkin ketemu aku

bolehkan aku ketemu yang lain

yang kemarin2 belum sempat aku ketemuin

 

dear Kamu, aku akan atur ketemu2 itu setelah cov pergi


KRL - MRT BNI Sudirman fatmawati

 Beberapa kali naik krl lanjut mrt, dr stasiun Sudirman jurusan akhir Lebak bulus. Walaupun tidak turun di jurusan akhir, tetapi hanya sampa...